INILAH.COM, New York - Tren penurunan harga di akhir tahun gagal
membawa emas menembus level US$2.000 per troy ons pada tahun ini.
Meskipun tahun depan mash berpotensi membaik.
Harga emas
mencapai rekor tertinggi tahun ini berada di level US$1.923,70 per troy
ons pada 6 September 2011 atau menguat 13% secara year to date. Padahal
pada awal tahun ini, banyak analis yang memprediksikan harga emas akan
mencapai US$2.000 per troy ons. Demikian mengutip marketwatch.com.
Namun
pada perkembangan terakhir, bursa saham global cenderung tertekan dan
investor cenderung mendukung kenaikan dolar AS sebagai aset safe haven.
Sementara emas gagal mencai dukungan karena investor lebih sering
melakukan aksi jual untuk mendapatkan dana tunai.
"Emas harus
menghadapi headwins sendiri, tetapi bukan karena menurunnya faktor
fundamental. Tetapi karena seiring krisis keuangan di bank Eropa maka
investor juga mengalamu kekurangan dana tunai. "Emas sering membutuhkan
likuiditas untuk menutupi kekurangan dana di bursa saham," kata Julian
Phillips, analis soal emas.
kalau ada peristiwa bencana besar
secara global maka harga emas dapat menembus level US$2.000 per troy
ons. Level tersebut pada tahun 2012 masih sebagai level spikologis.
Kalau tidak tertembus maka akan dilanjutkan pada 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar